Senin, 11 April 2011

Sepenggal kisah evakuasi warga lereng Merapi

 Sedikit cerita tentang kejadian pada tanggal 5 Nopember 2010.

       Waktu itu kira-kira pukul setengah enam pagi. Pagi hari yang kelabu, udara dipenuhi abu vulkanik yang disemburkan Merapi. Sinar Matahari tak nampak, kehangatannya pun tak terasa. Sebuah telpon yang diterima POSKO TANGGAP DARURAT PMI KAB.SLEMAN  menyebutkan bahwa ada warga masyarakat di Desa Donokerto, Turi yang meminta untuk di evakuasi.
       Tiga orang relawan Tri Cahyono 'Ucil' dari PMI Bantul , Suradi mantan Komandan KSR PMI Sleman, dan saya sendiri berangkat menggunakan armada truk. Sepanjang jalan, hanya perasaan tercengang yang saya rasakan. Kampung-kampung yang saya lewati benar-benar seperti kampung mati. Abu begitu tebal menyelimuti seluruh bangunan rumah, jalan dan juga pepohonan. Jarak pandang mata hanya 2 meter. Begitu tebalnya hujan abu yang turun pagi itu.
       Sesampai di SD Kembang Arum, truk berhenti. Kami turun untuk memastikan apakah masih ada warga  disitu. Kami bertemu seorang warga,saya lupa namanya, menyebutkan bahwa di kampungnya masih banyak warga yang belum sempat mengungsi pada malam sebelumnya dan sebagian besar adalah orang-orang tua. Dengan menggunakan sepeda motor beliau mengantar kami menuju kampungnya.
      Sesampai di kampungnya, kembali saya dibuat terkejut. Ada lebih dari 100 orang yang berkumpul dalam satu rumah. Dan sebagian besar adalah manula. Orang-orang yang menurut saya, pasti berumur lebih dari 70 tahun. Tidak berlama-lama, segera kami evakuasi. Entah ada kekuatan darimana, yang jelas pada saat itu kami mampu menggendong simbah-simbah berjarik dan menaikkannya ke atas truk. Mereka panik, takut tidak terangkut. Tapi sebagian besar dari meraka, merasa takut karena harus naik truk.


Evakuasi Warga Kembang Arum, Donokerto, Turi. (5 Nopember 2010)

     Dalam bahasa yang tidak cukup bisa saya mengerti maksudnya, saya menangkap ucapan-ucapan mereka. Hampir berpuluh tahun, sebagian besar diantara mereka tidak  pernah lagi meninggalkan rumah apalagi berpergian jauh. Mereka merasa takut harus meninggalkan rumah, tidak tahu akan di bawa kemana, apalagi harus menaiki kendaraan yang hampir sepanjang usia mereka tidak pernah mereka tumpangi. Tapi mereka lebih takut lagi melihat kondisi di sekitar tempat mereka tinggal.Sepi,gelap dan penuh abu.
     Tidak lama berselang, satu ambulance PMI Sleman datang untuk membantu evakuasi, simbah - simbah yang tak terangkut truk langsung berebut menyerbu. Bagian depan ambulance nampak ringsek, belakangan saya baru tahu sebelum sampai di tempat tersebut ambulance menabrak pohon karena jarak pandang begitu dekat dan jalan begitu licin karena abu vulkanik.


Evakuasi  warga Kembang Arum menggunakan Ambulance PMI Sleman

     Satu tujuan. Kami membawa mereka Ke GOR Pangukan, salah satu tempat yang dijadikan pemerintah sebagai barak pengungsian. Sesampai di GOR, mereka satu persatu  kami turunkan. Ada satu kejadian selama diperjalanan yang kami tahan untuk kami bicarakan satu sama lain. Sesampai kembali ke markas, Ucil rekan saya, langsung berbicara sambil menahan senyum, ' Tadi ketika menaikkan simbah-simbah ke atas truk, tiba-tiba bajuku terasa hangat dan basah. Ternyata  ada yang ngompol di bajuku. Mungkin mereka menahan rasa takut sampai-sampai mereka ngompol'. Begitu ujarnya.
    Saya kontan menjawab, kamu tidak sendiri karena aku mengalaminya juga. Dan terurailah tawa kami mengingat kejadian yang baru saja kami alami. Dalam situasi bencana, dalam kondisi panik, ada saja suatu kejadian yang membuat kami tetap tersenyum dan membuat kami tetap semangat.
   

rinjani
relawan tukang foto PMI Kabupaten Sleman.

1 komentar:

Tony mengatakan...

http://ppobnusantara.blogspot.com/
Mau Usaha Loket pembayaran PLN. PDAM, Tiketing , Pulsa dan lain-lain ?

CUKUP SMSKAN ke 081703357075:

DAFTAR*NOHP*NAMA*ALAMAT LENGKAP*EMAIL*Tipe

Anda akan mendapatkan ID dan PIN (harap disimpan) dan NOHP tersebut
jangan sampai hilang.

Kemudian melakukan pembayaran sesuai tipe di bawah ini, Berikut kami
perjelas tentang tipe loket.
Anda diberikan kemudahan untuk mempunyai Usaha pembayaran Online
dengan biaya pendafaran Murah dan Mudah sekali.


Tipe 1: Rp. 350.000
Anda mendapatkan:
- CD Program Aplikasi Loket+ Panduan
- Banner
- Brosur-brosur untuk marketing
- Security Dongel untuk pengaman loket Anda (berupa hardware seukuran Flashdisk)
- Surat Resmi pembukaan Loket PPOB
- Sudah termasuk Ongkos kirim paket ke alamat anda.


Tipe 2: Rp. 265.000 ( TANPA DONGEL)

- CD Program Aplikasi Loket+ Panduan
- Banner
- Sudah termasuk Ongkos kirim paket ke alamat anda.
- Mendapatkan ID, paswword
- Kode Security minta setiap hari ke sms center.(cukup 1 kali aja pagi hari)
Tipe 3: Rp. 150.000 ( TANPA DONGEL)
- Aplikasi loket dikirim ke email Anda, Lalu Anda unduh dan Install
- Panduan aplikasi dikirim ke email Anda
- Mendapatkan ID, paswword
- Kode Security minta setiap hari ke sms center.(cukup 1 kali aja pagi hari)

Biaya pendaftaran ditransfer ke salah satu Bank registrasi di bawah ini.

Bank Registrasi/Pendaftaran:
Untuk pembayaran pendaftaran bisa ke salah satu rekening bank kami:
-BCA 1880339288 an. Sultoni
-BNI no. 016 487 2963 an. Sultoni
-Bank Mandiri no. 1400011264679 an. Suji Kurniasih
-BRI no. 002 6010 2903 5509 an. Suji Kurniasih

Konfirmasikan dengan SMS ke 081703357075:
MITRAFP#nama#jumlahtransfer#
bank_tujuan#tgl

Misal: MITRAFP#ahmad#350000#BCA# 1 jan 2012

WWW.LOKETPPOB.TK